risikoterkena kanker serviks. Karena sel kolumnar serviks lebih peka terhadap metaplasia selama usia dewasa maka wanita yang berhubungan seksual sebelum usia 18 tahun akan kankerpayudara menempati peringkat kedua setelah kanker serviks. Faktor Risiko Kanker Payudara Faktor risiko kanker payudara adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi kemungkinan seseorang menderita kanker payudara. Beberapa faktor risiko tidak dapat diubah seperti usia atau riwayat keluarga, tetapi ada juga faktor risiko yang PENYAMPAIANINFORMASI PENCEGAHAN KANKER SERVIKS MELALUI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT BERUPA MOTION GRAPHIC I Made Marthana Yusa1, Ni Made Adi Sari Yati2 Desain Grafis Multimedia STMIK STIKOM INDONESIA Jl. Tukad Pakerisan no.97 Panjer, Denpasar–BALI 80225 1 made.marthana@gmail.com, 2 didichup@ barukanker serviks setiap tahunnya, dan sekitar 275.000 kematian yang dikaitkan dengan penyakit kanker serviks ini. Di Asia Tenggara, epidemiologi kanker serviks ini berbeda antara negara satu dengan negara yang lainnya, tapi secara keseluruhan beban dari penyakit kanker serviks itu sendiri cukup tinggi. garudagarba rujukan digital. POTENSI EKSTRAK AIR DAN ETANOL KULIT BATANG KAYU MANIS PADANG (CINNAMOMUM BURMANII) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM A-GLUKOSIDASE Roswiem, Anna Priangani; Anggriawan, Made B.; Nurcholis, Waras Jurnal Kedokteran YARSI Vol 23, No 2 (2015): MEI - AGUSTUS 2015 sw1M8k. 6. Merokok Racun dalam asap rokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh jadi lebih sulit untuk membunuh sel kanker. Bila ini terjadi, sel kanker akan terus tumbuh dan berkembang tanpa henti. Ditambah lagi, zat yang terkandung pada rokok bisa merusak atau mengubah DNA sel. DNA yang rusak akan membuat sel mulai tumbuh di luar kendali dan menimbulkan tumor kanker. Kebiasaan merokok sudah sering menjadi penyebab kematian akibat kanker. Bahkan kebanyakan kasus kanker paru-paru terjadi karena penyebab ini. 7. Agen penyebab infeksi Agen infeksi seperti virus, bakteri, dan parasit ternyata juga dapat menyebabkan kanker atau jadi faktor yang meningkatkan risiko terbentuknya kanker. Beberapa virus dapat mengganggu sinyal yang menjaga pertumbuhan sel agar tetap terkendali. Infeksi juga melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat kemampuan tubuh untuk melawan infeksi berkurang. Sebagian besar virus yang terkait dengan peningkatan risiko kanker dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui darah atau cairan tubuh lainnya. Salah satu jenis virusnya adalah human papillomavirus HPV. Cegah kanker dengan menjauhi faktor risiko Karena beberapa faktor risiko kanker berkaitan dengan gaya hidup sehari-hari, maka pastikan Anda menjauhinya dengan melakukan perubahan ke arah yang lebih sehat. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker adalah makan makanan yang sehat dengan porsi secukupnya, olahraga secara rutin, membatasi minum alkohol, dan berhenti merokok. Bila Anda memiliki keluarga dengan riwayat kanker, ada baiknya Anda menjalani skrining secara berkala. Tes skrining dapat membantu mendeteksi kanker pada tahap awal sebelum gejala muncul. Semakin cepat kanker terdeteksi, maka penyakit mungkin akan lebih mudah untuk diobati. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apa Itu Kanker Serviks?Salah satu jenis kanker yang menjadi momok menakutkan bagi kaum hawa adalah kanker mulut rahim atau biasa dikenal dengan kanker serviks. Kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh Human Papilloma Virus HPV onkogenik, yang menyerang leher rahim. Ironisnya, banyak penduduk Indonesia yang belum memahami dan sadar akan bahaya kanker serviks. Bahkan hanya sekitar 5% penduduk Indonesia yang melakukan screening kanker mulut rahim, sehingga sebagian besar pasien didiagnosis pada stadium lanjut Stadium IIIB ke atas. Berbanding terbalik dengan Indonesia, beberapa negara berkembang sudah mulai menggencarkan program pemantauan leher rahim, yang terbukti mampu menurunkan insiden kanker mulut rahim sebanyak 50% atau sebagai Pemicu Kanker Serviks HPV berperan dalam menyebabkan terjadinya kanker serviks tetapi bukan satu-satunya penyebab terjadinya kanker serviks. HPV tipe 16 dan 18 menyebabkan 68% keganasan tipe skuamosa dan 83% tipe adenokarsinoma. Meskipun infeksi HPV biasanya tanpa gejala infeksi pada serviks bisa menghasilkan perubahan secara histologi yang digolongkan dalam Cervical intraepitelial Neoplasm CIN derajat 1, 2, 3 didasarkan pada derajat kerusakan dari sel epitel pada serviks atau adenokarsinoma insitu. CIN 1 biasanya sembuh spontan 60% dari seluruh kasus dan beberapa berkembang ke arah keganasan 1%. CIN 2 dan 3 memiliki persentase sedikit untuk sembuh spontan dan memiliki persentase yang tinggi untuk berkembang ke arah keganasan Setiawati, 2014.Epidemiologi Kanker ServiksKanker serviks merupakan penyebab kematian akibat kanker terbesar bagi wanita di negara-negara berkembang. Secara global terdapat kasus baru dan kematian setiap tahunnya, yang hampir 80% terjadi di negara berkembang. Fakta-fakta tersebut membuat kanker leher rahim menempati posisi kedua kanker terbanyak pada perempuan di dunia dan menempati urutan pertama di negara berkembang Nurlelawati et al., 2018. Kanker serviks termasuk masalah kesehatan yang sangat serius dan menjadi perhatian dunia. Setiap tahun, lebih dari wanita meninggal dunia. Lebih dari setengah juta wanita di diagnosis dan tiap menit seorang wanita di diagnosis. Kanker ini menempati urutan keempat yang paling banyak diderita wanita di dunia. Diperkirakan kasus baru pada tahun 2018, mewakili 6,6 % dari semua kanker yang dialami wanita WHO, 2019. Berdasarkan data Globocan, saat ini beban penyakit kanker di dunia meningkat, yaitu terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian di tahun 2018, dimana 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker, serta 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan meninggal karena kanker. Insiden dan mortalitas kanker di Indonesia terus meningkat, salah satu kanker pada wanita yang sering terjadi adalah kanker serviks, sekitar 0,8% per penduduk Kemenkes RI, 2019.Apa Saja Faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Serviks?Aktivitas Seksual Usia DiniPenelitian yang dilakukan Putri dkk. 2017 menunjukkan wanita yang melakukan aktivitas seksual usia dini, yaitu usia 20 tahun. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan di RSUP Padang, lebih dari separuh 56,2% pasien berobat yang menderita kanker serviks melakukan aktivitas seksual pada usia muda 20 tahun, dilihat dari penilaian 67,9% pasien positif kanker serviks Jean Paul et al., 2020. Menurut penelitian Rahmawati & Ningsih 2020, melakukan hubungan seksual pada usia dini merupakan faktor risiko penyebab terjadinya lesi prakanker serviks, didapatkan dari nilai OR yang dianalisis adalah 2,583, artinya ibu yang melakukan hubungan seksual usia dini memiliki risiko 2,583 mengalami lesi prakanker serviks dibandingkan ibu yang melakukan hubungan seksual pada usia serviks yang sudah matang. 1 2 3 4 5 Lihat Healthy Selengkapnya

faktor risiko kanker serviks pdf